Strategi Jitu Menuju Kehidupan yang Lebih Sejahtera

Di tengah gempuran perubahan dan disrupsi, banyak yang meragukan kemampuan Gen Z untuk mencapai kelimpahan finansial. Stigma negatif seperti “generasi instan” dan “tidak disiplin” dilekatkan pada mereka, seolah-olah mereka tidak memiliki potensi untuk meraih kesuksesan.

Adalagi peramal peramal entah ekonom siapa yang meramalkan masa depan yang tidak cerah bagi anak muda. Tidak bisa kaya lah. Tidak bisa memiliki propertilah. Tidak bisa mendapatkan pekerjaan lah. Kamu percaya nggak dengan hal itu?

Artikel ini hadir untuk mematahkan stigma tersebut dan membuka jalan menuju kelimpahan finansial bagi Gen Z. Di sini, kita akan menyelami karakteristik unik Gen Z, memahami tantangan dan peluang yang mereka hadapi, serta merumuskan strategi jitu untuk mencapai kelimpahan finansial di era digital.

Pertama tidak ada yang bisa meramalkan masa depan. Apalagi tentang ekonomi di masa depan dengan faktor-faktor yang sangat super duper komplex. Dan yang paling penting adalah tidak ada yang bisa mengontrol ekonomi.

Kedua, Keuntungan menjadi Anak muda itu adalah penuh potensi, kretif, inovatif dan pantang menyerah. Jadi jangan mudah terpengaruh dengan stigma stigma negatif tersebut.

Dengan strategi yang tepat, kamu bisa sukses dan melimpah. Asal kamu mau berusaha dan mau mengubah pola pikir, pasti bisa kok mencapai kelimpahan! Simak nih strategi untuk menuju kelimpahan untuk generasi jaman now dibawah ini. Ingat Anda lahir di jaman yang informasi sudah terbuka dengan bebas, pengetahuan bisa dengan mudah di akses dimana mana. Dibawah ini strategi yang paling pas untuk Anak muda untuk menuju kelimpahan untuk Gen Z

Strategi untuk menuju kelimpahan: Meniru pola pikir dan strategi orang sukses

Meniru Pola Pikir dan Strategi Orang Sukses: Jalan Cepat Menuju Kebebasan Finansial 

Ingin mencapai tujuan keuangan dengan lebih cepat dan efektif? Kuncinya adalah meniru pola pikir dan strategi orang-orang yang telah sukses secara finansial. Mengapa? Karena mereka telah melalui berbagai rintangan dan menemukan cara untuk mengatasinya, sehingga Anda dapat belajar dari pengalaman mereka dan menghindari kesalahan yang sama.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang sukses memiliki pola pikir dan strategi yang sama. Oleh karena itu, penting untuk memilih mentor atau financial advisor yang sesuai dengan gaya hidup dan tujuan keuangan Anda.

Pastikan mentor Anda memiliki rekam jejak yang terbukti, cocok dengan gaya belajar Anda, dan membuat Anda merasa nyaman. Dengan belajar dari orang yang tepat, Anda dapat memperoleh wawasan berharga dan strategi praktis yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan Anda sendiri.

Ikuti social media mentor tersebut dan unfollow semua social media yang membuat kamu tidak fokus seperti social media games, hobi dan jika kamu mau super fokus tidak lagi membuka hanya untuk bersosialisasi tapi untuk mencari pengetahuan tentang keuangan.

Fokus pada Human Capital di Usia Muda

Masa Muda: Saat Tepat Membangun Fondasi Keberhasilan Finansial

Masa muda bagaikan emas, penuh energi dan fleksibilitas untuk belajar dan berkembang. Ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi dalam pengembangan diri dan meningkatkan keahlian, karena hal ini merupakan kunci utama menuju kesuksesan finansial di masa depan. Manfaatkan masa mudamu dengan maksimal untuk meningkatkan “human capital”-mu. Ikuti pelatihan, kursus, atau program pendidikan lainnya untuk mempertajam keahlianmu. Pelajari pula skill baru yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini.

Semakin banyak skill yang kamu miliki, semakin besar peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi.
Ingatlah, investasi dalam diri sendiri adalah investasi terbaik yang dapat kamu lakukan. Dengan mengembangkan diri dan meningkatkan keahlian, kamu membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Luangkan waktu dan upayamu untuk belajar dan berkembang. Masa depanmu bergantung pada apa yang kamu lakukan hari ini.

Prioritaskan Saving Rate Tinggi

Keluar dari Kemiskinan: Kuasai Seni Menabung dan Berinvestasi

Selanjutnya adalah dengan meningkatkan Saving Rate (tingkat menabung). Targetkan minimal 25% dari penghasilanmu untuk ditabung. Hindari mengikuti saran umum seperti 50/30/20, karena aturan tersebut tidak efektif untuk akumulasi kekayaan dalam jangka panjang. Meningkatkan Saving Rate membutuhkan disiplin dan komitmen. Hindari gaya hidup konsumtif dan prioritaskan menabung. Gunakan tabunganmu untuk berinvestasi dalam aset yang menghasilkan passive income (pendapatan pasif), seperti deposito, reksadana, atau saham.
Ingatlah, prioritas utama Anda adalah untuk keluar dari kesusahan. Fokuslah pada meningkatkan Saving Rate Anda dan berinvestasi dengan bijak. Semakin tinggi Saving Rate dan semakin banyak aset yang menghasilkan passive income, semakin cepat Anda akan mencapai kemandirian finansial dan terlepas dari jeratan kemiskinan.

Terapkan Budgeting

Batasi pengeluaran bulanan Anda dengan menetapkan Spending Cap. Hitung Spending Cap dengan mengurangi total tabungan bulanan dari total pendapatan bulanan.untuk mencapai Spending Cap yang efektif. Buatlah daftar pengeluaran bulanan Anda dan kategorikan menjadi kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan kebutuhan seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Kurangi atau hilangkan pengeluaran untuk keinginan yang tidak penting.

Spending Cap akan membantu Anda untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan mencapai tujuan keuangan Anda dengan lebih cepat. Dengan menerapkan Spending Cap, Anda dapat keluar dari siklus kekurangan, membangun dana darurat, menabung untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, dan berinvestasi untuk meningkatkan kekayaan Anda.

Kosentrasi ke kelas aset tertentu

Ingin Cepat Kaya? Strategi SCACP Bisa Jadi Pilihan!

Bagi kamu yang ingin membangun kapital (financial capital) dengan cepat, strategi Single Concentrated Asset Class Position (SCACP) bisa dicoba.

Apa itu Single Concentrated Asset Class

SCACP adalah mengkonsentrasikan seluruh energi dan uang yang kamu punya khusus ke satu aset class. Misalnya kalau kamu sudah punya pengetahuan dan skill yang lumayan kesalah satu kelas aset contohnya kamu jago menganalisa saham. Nah tetap teruslah kamu memperdalam saham ini dan tidak berinvestasi di yang lain lainnya lagi selain saham. Ini penting supaya perhatian kamu tidak terpecah pecah ke banyak hal.

Kenapa SCACP menarik?

Pertama, SCACP bertujuan untuk memaksimalkan potensi keuntungan di masa muda. Di usia muda, kamu punya banyak waktu untuk mengejar keuntungan. Diversifikasi berlebihan di usia muda malah bisa menghambat akumulasi kekayaan.

Kedua, SCACP mudah diterapkan. Contohnya, kamu bisa investasikan 100% dana di saham. Saham punya potensi keuntungan tinggi dalam jangka panjang, tapi risikonya juga lebih tinggi dibandingkan kelas aset lain.

Penting diingat, SCACP tidak cocok untuk semua orang. Sebelum mencoba, pelajari dulu risikonya dengan seksama. Pastikan kamu yakin dengan kemampuanmu dan siap mengambil risiko. Jika kamu yakin, SCACP bisa menjadi strategi efektif untuk membangun kekayaan dengan cepat.

Berani mengambil resiko

Mengambil Risiko Terukur untuk Melawan Kemiskinan

Pepatah “Tiada Sukses Tanpa Resiko” begitulah adanya. Bagi mereka yang ingin keluar dari jerat kemiskinan dan membangun kehidupan sejahtera, berani mengambil risiko terukur adalah suatu keharusan. Namun, perlu diingat bahwa berani bukan berarti ceroboh. Kita harus mempelajari dan mengelola risiko dengan bijak untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan potensi kerugian.Individu yang lebih muda umumnya memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dan horizon investasi yang lebih panjang. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengambil risiko yang lebih besar dengan potensi return yang lebih besar pula. Di usia muda, jangan ragu untuk berinvestasi di kelas aset berisiko tinggi seperti saham.


Namun, penting untuk memahami profil risiko Anda dan memilih kelas aset yang sesuai dengan kemampuan Anda. Diversifikasikan portofolio Anda dengan berinvestasi di berbagai kelas aset untuk mengurangi risiko. Selalu pantau portofolio Anda dan lakukan penyesuaian bila diperlukan.Ingatlah, kunci utama dalam mengambil risiko terukur adalah dengan melakukan riset yang mendalam, memahami profil risiko Anda, dan selalu disiplin dalam mengelola keuangan. Dengan strategi yang tepat, Anda dapat memaksimalkan peluang untuk mencapai tujuan keuangan Anda dan keluar dari belenggu kemiskinan.

Hindari jebakan keuangan

Jebakan Keuangan yang Menghambat Kebebasan Finansial


Banyak anak muda terjebak dalam pola keuangan yang menghambat mereka mengumpulkan kapital. Dua jebakan umum yang perlu diwaspadai adalah menabung dana darurat dan membeli asuransi sebelum membangun Financial Capital yang cukup.

Financial Capital adalah dana yang Anda investasikan untuk menghasilkan passive income yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda. Menabung dana darurat dan membeli asuransi memang penting, tetapi sebaiknya dilakukan setelah Anda memiliki Financial Capital yang cukup.

Bagi anak muda yang belum menikah sebaiknya jangan dulu membeli asuransi jiwa. Pertama kamu belum punya tanggungan dan belum ada tanggung jawab untuk menafkahi keluarga.

Jangan dulu membeli Asuransi kesehatan yang berlebihan. Jika kamu sudah BPJS atau Asuransi yang di cover oleh perusahaan tempat kamu bekerja maka andalkan saja dulu asuransi tersebut, jangan dulu menambah hal hal yang tidak terlalu penting untuk ini seperti cover penyakit kritis.

Jangan membeli Asuransi kesehatan plus Investasi atau yang disebut dengan Unit link. Returnnya akan lebih optimum jika kamu alihkan semua premi ke Investasi saja tanpa ada embel embel kesehatan. Maksimalkan saja asuransi kesehatan yang sudah kamu punya seperti BPJS atau Asuransi yang dari kantor.


Fokuslah pada menabung dan berinvestasi terlebih dahulu untuk mencapai titik kritis financial freedom secepat mungkin. Financial freedom adalah kondisi di mana Anda memiliki passive income yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda tanpa harus bekerja.Ketika Anda mencapai financial freedom, Anda baru dapat mulai memikirkan tentang menabung dana darurat dan membeli asuransi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *