Mungkin teman teman sekarang ini sering sekali mendengar istilah “generasi sandwich” atau “sandwich generation” menjadi semakin santer terdengar. Kata “Sandwich” atau roti lapis yang berasal dari negara barat menjadi ilustrasi yang diambil sehingga lahirlah istilah ini.
Ini adalah istilah yang merujuk pada generasi yang merasa terjepit antara dua generasi lainnya dalam tanggung jawab keuangan dan perawatan. Generasi ini harus memberikan dukungan finansial dan perawatan baik kepada generasi yang lebih tua, yaitu orang tua mereka, serta kepada generasi yang lebih muda, yaitu anak-anak mereka sendiri. Posisi ini dinamakan terjepit atau terbebani secara finansial baik kepada anak anak sendiri dan orang tua.
Sebenarnya apa yang menjadi akar permasalah dari Generasi Sandwich ini? Mengapa terus berulang dan seperti lingkaran setan yang tidak selesai?
Akar permasalahannya adalah karena Generasi sebelumnya tidak mempunyai memperkaya diri dengan Literasi Keuangan ketika masih usia produktif, sehingga Anak anaknya harus menangung yang tidak seharusnya TIDAK ditanggungnya.
Ini adalah istilah yang merujuk pada generasi yang merasa terjepit antara dua generasi lainnya dalam tanggung jawab keuangan dan perawatan. Generasi ini harus memberikan dukungan finansial dan perawatan baik kepada generasi yang lebih tua, yaitu orang tua mereka, serta kepada generasi yang lebih muda, yaitu anak-anak mereka sendiri. Artikel ini akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan generasi sandwich, tantangan yang dihadapinya, dan strategi untuk mengelola situasi ini.
Tantangan yang dihadapi Generasi Sandwich
Pada kondisi ini, Generasi sandwich dihadapkan pada sejumlah tantangan yang mempengaruhi keuangan dan kesejahteraan mereka. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang mereka hadapi:
Dititik ini kita harus memahami jika generasi sebelumnya sangat berbeda seperti jaman kita sekarang ini aka beda jaman. Saat ini kita dipenuhi dengan informasi informasi seputar literasi keuangan. Jadi Tidak ada yang harus disalahkan disini. Generasi sebelumnya sudah memberikan yang paling baik menurut “sepengetahuan mereka” dan “kondisi mereka” saat itu. Jika sekarang informasi sangat mudah dan gratis untuk didapatkan dimana mana maka seharusnya tantangan ini harus bisa di hadapi dengan besar hati dan lebih semangat.
Strategi untuk mengatasi tantangan Generasi Sandwich
Meskipun situasi generasi sandwich bisa menantang, ada sejumlah strategi yang dapat membantu mereka mengelola situasi ini dengan lebih baik:
- Putuskan rantainya mulai dari keluarga kecilmu: Berniat sungguh sungguh untuk memutuskan rantai generasi sandwich mulai dari keluarga kecilmu.
- Belajar pengetahuan tentang Literasi keuangan: mencari informasi dengan cara mengatur keuangan keluarga, cara melakukan investasi yang benar. Ini harus di lakukan bersama dengan pasanganmu supaya mempunyai visi yang sama tentang keuangan
- Buat Rencana Keuangan yang Jelas: Buat anggaran yang detail dan jelas. Tentukan prioritas pengeluaran dan pastikan semua kebutuhan dasar terpenuhi terlebih dahulu sebelum mengalokasikan dana untuk kebutuhan lainnya. Tunda pengeluaran yang tidak penting dan kontrol gaya hidup.
Prioritaskan tujuan keuangan, termasuk tabungan pensiun. - Komunikasi Terbuka: Jalin komunikasi yang jujur dan terbuka antara suami dan istri mengenai kondisi keuangan dan kebutuhan dari orang tua masing masing. Sampaikan masing-masing penghasilan dan alokasi anggaran dengan transparan, sehingga suami dan istri bisa memahami situasi yang dihadapi. Suami dan istri tentukan batasan semampu mereka sekian rupiah untuk bisa kontribusi ke keluarga besar.
- Jalin komunikasi yang jujur dan terbuka keluarga inti ke keluarga besar. Sampaikan secara general kondisi keuangan keluarga inti kalian dan komunikasikan dengan baik baik ke keluarga besar sekian rupiah bisa kontribusi ke keluarga besar.
- Atau kalau kamu masih single, jalin komunikasi yang terbuka dengan orangtua kamu. Sampaikan dengan transparan berapa yang bisa kamu kontribusikan ke orang tua.
- Jangan Ragu untuk mencari bantuan profesional: Jangan ragu untuk mencari dukungan dari sumber daya luar, seperti perencana keuangan, konselor, atau program dukungan untuk merawat orang tua. Mereka dapat memberikan panduan yang berharga.
- Jaga Kesehatan Anda: Merawat dua generasi yang berbeda memerlukan kesehatan yang baik. Pastikan untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental Anda agar dapat memberikan dukungan yang lebih baik.
- Berikan Diri Anda Izin untuk Beristirahat: Ingatlah bahwa Anda juga berhak untuk istirahat. Jangan merasa bersalah untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang Anda nikmati.
Buat Batasan yang pantas
Salah satu cara untuk mengatasi situasi ini adalah dengan membuat batasan (boundary). Batasan ini penting untuk melindungi diri Anda dan menjaga kesehatan mental Anda.
Membuat batasan memang tidak mudah, tetapi penting untuk diingat bahwa Anda berhak untuk melindungi diri Anda sendiri. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda:
- Batasi komunikasi dan informasi keuangan dengan anggota keluarga yang tidak bertanggung jawab dengan uang. Hindari berbagi informasi tentang gaji, tabungan, atau investasi Anda dengan mereka. Apalagi dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa anda mampu atau untuk “show off” kepada anggota keluarga. Hal ini dapat membantu Anda untuk menghindari dimanipulasi dan dieksploitasi.
- Tegaslah dalam mengatakan “tidak” saat diminta bantuan keuangan. Anda tidak berkewajiban untuk membantu semua orang, terutama jika mereka tidak menghargai usaha Anda atau menyalahgunakan bantuan Anda. Jangan merasa “nggak enakkan” untuk masalah ini, apalagi keluarga yang sudah mempunyai historis sering mengeksploitasi kebaikan hati anda.
- Lindungi diri Anda dari lingkungan yang toksik atau abusif. Jika Anda memiliki anggota keluarga yang sering membuat Anda stres, cemas, atau merasa terancam, batasi interaksi dengan mereka. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan mental Anda.
Putusin Siklus Generasi Sandwich mulai dari kamu!
Jangan ragu untuk ngobrolin soal uang sama keluarga yang kamu tanggung. Coba deh bagi-bagi tanggung jawab finansial sesuai kemampuan masing-masing. Jangan lupa juga untuk jaga kesehatan, biar tetap fit dan produktif. Ngatur uang emang tidak gampang buat generasi sandwich. Tapi, bukan berarti tidak bisa dilakuin. Dengan tekad, aturan yang jelas, dan komitmen, kamu bisa banget jadi mandiri secara finansial dan mutusin siklus keuangan yang ngerepotin buat generasi selanjutnya.